Cara pembibitan ikan lele pdf
Budidaya lele untuk konsumsi lebih lebih aman dibanding pembibitan. Karena ikan dengan usia besar lebih tahan terhadap penyakit yang menyebabkan kematian. Ikan lele menyukai perairan yang tenang meskipun keruh dan sedikit kandungan oksigennya. Permukaan kolam sebaiknya tidak tertutup, tetapi bisa juga dilakukan penutupan yang tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu kolam dengan syarat sirkulasi udara dan cahaya matahari masih bisa masuk.
Pada tahap pemilihan bibit usahakan memilih bibit yang berkualitas, karena nantinya ini cukup berpengaruh pada keberhasilan bisnis lele kita. Logikanya para peternak lele jaman sekarang sudah pintar memilih jenis lele yang berkualitas, mereka juga paham selera konsumen mereka yang hanya mengambil ikan lele yang hanya kualitas bagus. Dan lagi lele kualitas bagus dikenal memiliki daya tahan dan kondisi fisik yang lebih baik dari lele non kualitas.
Jangan lupa untuk membeli bibit lele berkualitas dari penjual langganan sobat yang sudah terkenal kualitasnya dan sudah menjadi langganan pastinya.
Mengenai bibitan ikan lele yang direkomendasikan, sobat bisa memilih jenis ikan lele sangkuriang yang merupakan perkembangan dari lele jumbo. Budidaya ikan lele jenis sangkuriang lebih menguntungkan karena lebih cepat besar dan ukuran tubuh yang lebih berisi dari lele jumbo sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih bersaing.
Pastikan benih lele yang sudah kita beli dan siap ditebar benar-benar sehat, gerakannya lincah gesit normal, tidak ada luka atau cacat pada tubuhnya, dan tidak ada penyakit atau jamur. Untuk kelas bisnis dan budidaya hindari membeli benih yang terlalu kecil karena selain kualitasnya sulit diidentifikasi, daya tahan bibit lele yang terlalu kecil masih angin-anginan. Standardnya ambil bibitan lele dengan ukuran cm, dalam waktu 3 bulan dengan perawatan yang normal akan didapatkan ikan lele ukuran konsumsi.
Penebaran dilakukan secara bertahap, ketika wadah pembungkus datang usahakan langsung rendam di kolam minimal 1 jam agar bibit lele menyesuaikan suhu air di kolam sehingga nantinya ketika ditebar tidak kaget. Jika sudah siap, bibitan lele siap ditebar dengan takaran ekor untuk per meter perseginya dengan kondisi kedalaman kolam ,5 meter.
Caranya dengan memberikan pupuk kompos dari kotoran sapi kedalam air secukupnya kemudian biarkan selama tiga hari sehingga plankton bisa hidup dan berkembang. Agar cepat berkembang sebaiknya lele juga di suplay dengan makanan berupa palet. Pemberian palet bisa dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Namun akan lebih baik diberikan lebih dari 2 kali dengan porsi yang lebih sedikit tentunya.
SElain palet bisa juga di suplai dengan makanan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain jika memang ada di sekitar kita. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga sangat bermanfaat menunjang kebutuhan gizi lele. Pergantian air kolam juga diperlukan, meskipun lele termasuk jenis ikan yang tahan terhadap kondisi berbagai jenis air. Akan tetapi dengan kondisi air yang tidak di ganti dalam jangka waktu lama akan membuat kualitas air menjadi buruk dan bau.
Tentunya akan berdampak pada munculnya bebagai penyakit yang bisa menyerang lele. Ketika usia lele sudah mencapai 1 bulan di kolam maka seleksi dan pemisahan harus dilakukan.
Hal ini mengingat pertumbuhan lele tidak sama antara satu dan yang lainya. Dengan memisahkan lele yang terlam bat tumbuh bertujuan agar mereka tidak kalah bersaing mendapat makanan dengan lele yang telah tumbuh lebih besar. Demikian tips budidaya ikan lele di kolam terpal agar bisa berhasil dan sukses, semoga bermanfaat.
Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang.
Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat sendiri pakan lele alternatif. Pakan yang baik memiliki rasio jumlah pakan lebih kecil berbanding dengan rasio pertumbuhan daging. Semakin kecil rasio jumlah pakan di bawah 1 cm maka dapat dipastikan kualitas pakan semakin baik. Selain pakan utama, dalam usaha lele juga diperlukan pakan tambahan. Biasanya pakan tambahan berfungsi sebagai alternatif jika harga pakan utama dirasa terlalu mahal, sehingga porsi pakan utama dikurangi dan digantikan dengan tambahan pakan alternatif yang lebih murah.
Pemberian pakan utama lebih baik diberikan pada sore atau malam hari ketika ikan lele sedang aktif. Berikan secukupnya, bila lele mulai malas memakan pakan utama hentikan pemberian pakan.
Kita juga harus pintar memilih di pasaran, pakan mana yang memenuhi seluruh standard kebutuhan nutrisi ikan lele. Sementara itu untuk pakan bibitan lele yang cukup kecil bisa diberikan pakan alami berupa fitoplankton green water , kutu air, cacing kecil, dan jentik-jentik. Di samping memberikan pakan utama, pemberian pakan pendamping juga diperlukan untuk menghemat biaya pengeluaran pakan. Umumnya pakan tambahan dapat berupa keong mas atau bangkai ayam. Pemijahan berlangsung pada sore atau malam harinya.
Esoknya dapat terlihat telur-telur tersebar di dalam sarang, ada yang menempel pada ijuk, tetapi sebagian ada yang tercecer di depan sarang. Telur yang dibuahi berwarna kuning cerah dan akan menetas setelah 1 - 2 hari. Telur yang tidak terbuahi akan mati dan berwarna keruh, akhirnya ditumbuhi jamur. Sampai hari ketiga setelah menetas, benih lele belum makan, melainkan menyerap kuning telur yang masih tersisa pada bagian perutnya.
Jumlah telur yang dihasilkan oleh induk leleber tung pada besarnya induk itu. Makin besar badannya makin banyak telurnya. Rata-rata jumlah telur berkisar antara sampai butir. Apabila induknya sehat maka day a tetas telur cukup baik, hampir semuanya dapat menetas. Setelah pemijahan, selama beberapa hari kedua ekor induk menjaga sarangnya, sampai burayak anak-anak lele itu cukup kuat untuk berenang-renang di luar sarangnya.
Setelah 7 hari biasanya induk lele tidak lagi menghiraukan anaknya. Sebaiknya induk-induk dikeluarkan saja dari bak pemijahan itu, dipindahkan ke dalam bak lain untuk dipelihara dengan baik agar dapat bertelur lagi setelah pada saatnya tiba. Burayak lele yang telah berumur 7 hari sebenarnya sudah dapat dipindahkan ke kolam lain, tetapi boleh juga tidak dipindahkan. Pemeliharaan bisa dilanjutkan di dalam bak pemijahan itu saja, setelah induk jantan dan betina dipindahkan ke kolam lain.
Pengipukan di dalam bak dapat berlangsung selama 1 - 2 bulan, dengan diberi pakan buatan atau makanan yang terdiri atas organisme-organisme hidup seperti cacing sutera Tubifex , cuk jentik-jentik , kutiair, dan sebagainya. Setelah masa pemeliharaan 2 bulan, benih lele mencapai ukuran cm dapatlah dipasarkan dijual. Selama pemeliharaan benih itu, peternak hama memperhatikan burayak itu secara cermat setiap hari.
Pemberian pakan tidak boleh berlebihan, melainkan diberikan sedikit demi sedikit sejumlah kira-kira habis termakan dalam waktu 15 menit, lalu pemberian pakan dihentikan. Peternak harus memperhatikan keadaan air bak itu, mengingat bahwa bak tidak memperoleh aliran air terus- menerus karena keterbatasan air di daerah perkotaan. Pada umumnya pergantian air sekali dalam 2 minggu sudah memadai.
Benih ikan lele yang baru saja menetas tidak perlu diberi makanan. Benih-benih itu hidup dari menyerap kuning telurnya. Pada ikan lele habisnya kuning telur itu 5 hari. Jadi sesudah waktu lima hari, benih ikan sudah dapat makan. Karena itu makanan biasanya harus tersedia. Tentu, kualitas air harus senantiasa dijaga agar larva bisa hidup dengan sehat. Usahakan kolam dilengkapi dengan filter yang akan memberikan suplai oksigen dalam jumlah maksimal. Hal ini sangat penting karena suhu yang terlalu dingin akan membunuh larva dan tentu saja proses pembibitan bisa gagal.
Hal penting lainnya adalah membersihkan kolam. Jaga kebersihan kolam dari kotoran. Anda bisa membersihkan kolam dengan spoon secara teratur agar tidak ada sisa makanan yang bisa menjadi biang penyakit ikan lele.
Setelah itu, segera berikan makanan yang tepat yaitu kuning telur yang sudah direbus, dihancurkan dan dicampur dengan air karena pada dasarnya larva memerlukan protein yang tinggi. Proses pemberian pakan lanjutan adalah memberikan cacing sutera. Ini adalah pakan yang diberikan jika larva sudah berumur sekitar satu minggu.
Pemberian cacing sutera diberikan hingga larva berusia 3 minggu atau memiliki panjang sekitar 2 cm. Setelahnya, pakan bisa diganti dengan pelet berbentuk tepung. Jika usia bibit sudah lebih dari 3 minggu, maka bibit siap untuk pendederan. Ini adalah langkah lanjutan dari cara pembibitan ikan lele yang penting dalam proses budidaya. Perlu diketahui, untuk proses pendederan sendiri, Anda harus melakukannya dengan hati-hati karena kondisi bibit ikan lele yang masih lemah.
Dalam hal ini, siapkan kolam yang tidak terlalu luas dengan dilengkapi peneduh dari sinar matahari secara langsung. Setelah itu, tunggu hingga bibit berada dalam kolam tersebut selama sekitar 3 minggu. Dalam waktu tersebut, berikan pakan ikan lele secara teratur berupa pelet bubuk pada bibit ikan lele tersebut.
0コメント